Mengapa area Lebak Bulus Menjadi Kawasan yang Menarik untuk Investasi Properti?
(Sumber foto : https://inilahkalsel.com)
Pemilihan lokasi selalu menjadi elemen kunci dalam strategi investasi properti. Di tengah banyaknya pilihan kawasan di Jakarta Selatan, Lebak Bulus kini muncul sebagai salah satu titik strategis yang semakin dilirik. Bukan hanya karena posisinya yang menguntungkan secara geografis, tetapi juga karena perkembangan infrastruktur, perencanaan tata ruang, dan potensi pertumbuhan nilai yang terukur. Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh mengapa Lebak Bulus menjadi kawasan yang menarik untuk investasi properti saat ini.
1. Akses transportasi publik yang sangat strategis
Stasiun MRT Lebak Bulus yang beroperasi sejak tahun 2019 telah menjadi penggerak utama transformasi kawasan ini. Data dari Rumah.com menunjukkan bahwa properti di koridor MRT mengalami peningkatan nilai sebesar 4–5 persen setiap tahun. Lokasi ini juga memiliki keunggulan karena terkoneksi dengan tol lingkar luar Jakarta (JORR) dan Terminal Lebak Bulus, menjadikannya pusat mobilitas penting di selatan ibu kota. Kemudahan akses ini sangat berpengaruh terhadap permintaan properti, baik untuk hunian maupun sewa jangka panjang.
2. Kawasan yang terus dikembangkan sebagai Transit-Oriented Development (TOD)
Lebak Bulus merupakan salah satu wilayah prioritas dalam pengembangan konsep Transit-Oriented Development (TOD). Berdasarkan studi Planomadani, luas kawasan TOD yang direncanakan di sekitar stasiun Lebak Bulus mencapai 18,9 hektare, dengan alokasi lahan untuk transportasi, hunian, serta fasilitas komersial dan publik. Kehadiran konsep TOD meningkatkan efisiensi ruang kota dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman serta produktif bagi penghuninya. Ini secara langsung memperkuat daya tarik properti di dalam kawasan tersebut.
3. Potensi kenaikan nilai properti yang terukur
Kenaikan harga lahan di kawasan-kawasan yang terdampak pembangunan MRT terbukti signifikan. Menurut Kompas Properti, harga tanah di koridor MRT mengalami lonjakan hingga 30–40 persen sejak proyek dimulai. Lebak Bulus sendiri mengalami peningkatan rata-rata sekitar 20 persen saat MRT mulai beroperasi, dan trennya terus bergerak positif. Selain itu, indeks harga properti di Jakarta Selatan secara umum tumbuh sekitar 5 persen per tahun, menjadikannya salah satu kawasan dengan potensi investasi paling stabil di ibu kota.
4. Kualitas lingkungan yang mendukung kenyamanan hidup
Selain faktor ekonomi, Lebak Bulus juga memperlihatkan perkembangan dari sisi kualitas lingkungan. Berdasarkan riset dari Institut Pertanian Bogor, penerapan infrastruktur hijau di kawasan ini dapat mengurangi limpasan air hujan hingga 51 persen dan mengurangi polusi udara secara signifikan. Dengan lingkungan yang semakin ramah bagi pejalan kaki dan ruang terbuka hijau yang terus ditingkatkan, kawasan ini menawarkan kenyamanan yang semakin jarang ditemukan di kota besar seperti Jakarta.
5. Fasilitas umum yang lengkap dan terus berkembang
Lebak Bulus dikelilingi oleh berbagai fasilitas penting yang menjadikan kawasan ini ideal untuk hunian maupun sewa jangka panjang. Mulai dari pusat perbelanjaan seperti Poins Square dan Cilandak Town Square, institusi pendidikan nasional dan internasional, rumah sakit, hingga tempat ibadah dan ruang olahraga, semuanya tersedia dalam radius yang relatif dekat. Kombinasi antara kemudahan akses dan fasilitas yang lengkap memberikan nilai tambah yang konkret bagi para pemilik maupun penyewa properti.
Ray White Lebak Bulus melihat kawasan ini tidak hanya sebagai lokasi yang sedang berkembang, tetapi sebagai titik investasi jangka panjang yang berdasarkan data dan arah pembangunan kota. Dengan pemahaman lokal yang mendalam serta pendekatan profesional, kami siap mendampingi Anda untuk menjadikan properti di Lebak Bulus sebagai bagian dari portofolio investasi yang kuat dan berkelanjutan.